Rabu, 22 September 2021

KEBAHASAAN ARTIKEL OPINI (Kelas 12 Semester 1)

 A. Kompetensi Dasar

 3.11 Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku Ilmiah

 4.11 Mengonstruksi Sebuah Artikel dengan Memperhatikan Fakta dan Kebahasaan

B. Deskripsi Singkat Materi

Masih semangat kalian, tetap jaga kesehatan, ya! Mens sana in corpore sano Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat serta tak lupa selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Mahaesa. Kita akan melanjutkan pokok bahasan modul yang sebelumnya, masih bicara tentang artikel, tetapi kali ini tentang menganalisis kebahasaan artikel dan buku ilmiah.

Seperti sudah kalian ketahui bahwa artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Lalu bagaimana dengan buku ilmiah? Pasti kebahasaannya akan berbeda, hanya saja perbedaannya seperti apa, kalian tentu masih ragu. Selanjutnya, setelah menganalisis kebahasaan keduanya, kalian akan menulis artikel opini dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan. Fakta berfungsi untuk meyakinkan, memperkuat, atau membuktikan kepada pembaca terhadap opini yang telah kita buat.

Pada pembahasan modul sebelumnya, kalian telah mampu menyusun dan membedakan antara kalimat opini dan fakta yang terdapat dalam sebuah artikel. Pada modul ini, kalian harus mampu menganalisis kebahasaan yang terdapat dalam sebuah artikel dan buku ilmiah. Namun, sebelum menganalisis kebahasaan, perlu kalian diingatkan kembali struktur dari artikel ini.

Struktur Artikel

1.         Pengenalan isu, yakni permasalahan, fenomena, peristiwa aktual. Bagian ini sama dengan teks editorial. Perbedaannya, isu dalam teks editorial dipilih oleh redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel ditentukan berdasarkan minat penulisnya. Bagian ini juga berbeda dengan karya ilmiah, yang tidak memperhatikan isu tertentu. Artikel ilmiah biasanya diawali dengan pernyataan umum berupa pengenalan masalah atau gagasan pokok (tesis) yang dianggap penting oleh penulis dan menarik untuk dibahas atau dicari cara penyelesaiannya.

 2.         Rangkaian argumentasi berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi ataupun topik yang dibahas. Bagian ini dilengkapi oleh sejumlah teori, pendukung, dan fakta baik yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, atau sumber-sumber lain. (artikel opini atau artikel ilmiah populer untuk teori tidak terlalu ditekankan).

 3.         Penegasan kembali atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini dapat disertai dengan solusi, harapan, ataupun saran-saran.

Artikel juga ditandai dengan oleh penggunaan kata-kata yang bermakna lugas atau makna denotasi. Selain itu, dikenal pula makna kias atau makna konotasi. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan.

 

Jenis Makna

Contoh Kata

Makna

 

Denotasi

ibu hamil kerap merasakan asam lambung

sejenis penyakit; asam klorida

 

 

naik lebih sering disertai heartburn.

 

 

Konotasi

Dari pagi wajahnya selalu asam saja, ia masih

cemberut; tidak cerah

 

 

saja tak mau bicara.

 

 

Denotasi

Siasati dengan makan dalam porsi kecil, tetapi

Memasukkan sesuatu ke

 

 

durasinya lebih sering.

dalam mulut serta mengunyah

 

 

 

dan menelannya

 

Konotasi

Pejabat itu tak mau makan uang rakyat, ia

Mengambil; mempergunakan

 

 

bekerja sangat jujur

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar