A. Kompetensi Dasar
B. Deskripsi Singkat Materi
Masih semangat kalian, tetap jaga kesehatan, ya! Mens sana in corpore sano Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat serta tak lupa selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Mahaesa. Kita akan melanjutkan pokok bahasan modul yang sebelumnya, masih bicara tentang artikel, tetapi kali ini tentang menganalisis kebahasaan artikel dan buku ilmiah.
Seperti sudah kalian ketahui bahwa artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Lalu bagaimana dengan buku ilmiah? Pasti kebahasaannya akan berbeda, hanya saja perbedaannya seperti apa, kalian tentu masih ragu. Selanjutnya, setelah menganalisis kebahasaan keduanya, kalian akan menulis artikel opini dengan memperhatikan fakta dan kebahasaan. Fakta berfungsi untuk meyakinkan, memperkuat, atau membuktikan kepada pembaca terhadap opini yang telah kita buat.
Pada pembahasan modul sebelumnya, kalian telah mampu menyusun dan membedakan antara kalimat opini dan fakta yang terdapat dalam sebuah artikel. Pada modul ini, kalian harus mampu menganalisis kebahasaan yang terdapat dalam sebuah artikel dan buku ilmiah. Namun, sebelum menganalisis kebahasaan, perlu kalian diingatkan kembali struktur dari artikel ini.
Struktur Artikel
1. Pengenalan isu, yakni permasalahan, fenomena, peristiwa aktual. Bagian ini sama dengan teks editorial. Perbedaannya, isu dalam teks editorial dipilih oleh redaksi media itu sendiri, sedangkan isu dalam artikel ditentukan berdasarkan minat penulisnya. Bagian ini juga berbeda dengan karya ilmiah, yang tidak memperhatikan isu tertentu. Artikel ilmiah biasanya diawali dengan pernyataan umum berupa pengenalan masalah atau gagasan pokok (tesis) yang dianggap penting oleh penulis dan menarik untuk dibahas atau dicari cara penyelesaiannya.
Artikel juga ditandai dengan oleh penggunaan kata-kata yang bermakna lugas atau makna denotasi. Selain itu, dikenal pula makna kias atau makna konotasi. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami penambahan.
Jenis Makna |
Contoh Kata |
Makna |
|
Denotasi |
ibu hamil
kerap merasakan asam lambung |
sejenis
penyakit; asam klorida |
|
|
naik lebih sering disertai
heartburn. |
|
|
Konotasi |
Dari pagi
wajahnya selalu asam saja, ia masih |
cemberut;
tidak cerah |
|
|
saja tak mau bicara. |
|
|
Denotasi |
Siasati dengan
makan
dalam porsi kecil, tetapi |
Memasukkan
sesuatu ke |
|
|
durasinya lebih sering. |
dalam mulut serta mengunyah |
|
|
|
dan menelannya |
|
Konotasi |
Pejabat itu
tak mau makan uang rakyat, ia |
Mengambil;
mempergunakan |
|
|
bekerja sangat
jujur |
|
|